Judulnya Menunggu di Bandara

Posted: 17 November 2013 in warna warni
Tag:, ,

coretan-specialmif.jpg

Sekilas tentang judul diatas, ceritanya selesai meeting di jakarta, dapat tiket (tepatnya dibelikan) last flight tepatnya jam 20.40. Sedangkan meeting sudah berakhir jam 14.00 WIB, keren gak? Alhasil, harus berakar di bandara (karena terlalu lama menunggu tentunya).

Bandara ternyata ramai juga ya. karena sekarang harga tiket lebih terjangkau maka banyak orang yang beralih ke moda transportasi udara. Di samping juga perbandingan waktu tempuh perjalanannya lebih singkat dibanding moda transportasi yang lain.

Baca entri selengkapnya »

Bukan bermaksud menulis kembali biografi tentang beliau, tapi melihat realita pemimpin saat ini. Saya, kita, umat islam pada umumnya akan merindukan sosok pemimpin seperti beliau, yang sangat dicintai rakyatnya. Pemimpin yang dapat mengayomi rakyatnya.

Pemimpin yang bisa berbuat adil, mendahulukan kepentingan rakyatnya. Dapat menegakkan syariat islam.

Di masa pemerintahan khalifah Harun Ar-Rasyid, banyak yang dicapai untuk kejayaan islam. Antara lain :

  • Mewujudkan keamanan, kedamaian serta kesejahteraan rakyat.
  • Membangun kota Baghdad yang terletak di antara sungai eufrat dan tigris dengan bangunan-bangunan megah.
  • Membangun tempat-tempat peribadatan.
  • Membangun sarana pendidikan, kesenian, kesehatan, dan perdagangan.
  • Mendirikan Baitul Hikmah, sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian.
  • Membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan yang diselenggarakan di rumah-rumah, mesjid-mesjid, dan istana.

Khalifah Harun Ar-Rasyid lahir di Rayy pada tahun 766 dan wafat pada tanggal 24 maret 809, di Thus, Khurasan.

Harun Ar-Rasyid adalah kalifah kelima dari kekhalifahan Abbasiyah dan memerintah antara tahun 786 hingga 803. Ayahnya bernama Muhammad Al-Mahdi, khalifah yang ketiga dan kakaknya, Musa Al-Hadi adalah kalifah yang keempat. Ibunya Jurasyiyah dijuluki Khayzuran berasal dari Yaman.

Setiap orang tua, pasti memimpikan dan mendambahkan kelak kalau punya keturunan dapat menjadi pemimpin seperti Harun Ar-Rasyid.

Semoga kita semua dikaruniai keturunan yang bisa membangkitkan kembali khilafah Islam. Diiringi do’a, semoga putra ku, Harun Al Rasyid, bisa menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya, demi Islam.

Alhamdulillah

http://id.wikipedia.org/wiki/Harun_al-Rashid

SHOLAWAT TARHIM

Posted: 2 Oktober 2011 in berpikir positif
Tag:,

wifesetelah sekian lama terngiang suara dengan sebutan tarhim, yang biasa dikumandangkan 5 menit sebelum sholat subuh, saya baru sadar kalau lantunan syair itu berupa sholawat, yang disyairkan dengan merdunya oleh Syeh Mahmud Al-Husairi, ketua Jum’iyyatul Qurro’ di Mesir yang merupakan ciptaannya sendiri. semakin diresapi, semakin kecil arti diri kita tanpa adanya pertolongan(syafa’at) dari Rosulullah SAW. “,,,Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur,, Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam,,”

begitu merdu, mengundang syahdu untuk meresapi betapa besar ciptaanNya melalui keagungan Nabi Muhammad SAW. seperti penjelasan Cak Nun tentang sholawat tarhim itu sendiri, mengandung makna “,,Diri kita ini kan tidak cukup bisa diandalkan nanti di akhirat.. oleh karena itu Shalawat sama dengan Gondelan klambine Kanjeng Nabi karena beliaulah yang bisa kita andalkan nantinya…”

Sholawat dan salam selalu tercurah untuk Rosulullah. Alhamdulillah, masih diberi nikamat Iman dan sehat untuk selalu bersyukur dan ‘membaca’ apa yang sudah tersirat dan tersurat dalam Sunnahtullah.

berikut syair Sholawat tarhim yang selalu membuat tubuh ini selalu tergetar setiap mendengarnya,,

Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaayk

Yaa imaamal mujaahidiin yaa Rasuulallaah

Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaayk

Yaa naashiral hudaa yaa khayra khalqillaaah

Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaayk

Yaa naashiral haqqi yaa Rasuulallaah

Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaayk

Yaa Man asraa bikal muhayminu laylan nilta maa nilta wal-anaamu niyaamu

Wa taqaddamta lish-shalaati fashallaa kulu man fis-samaai wa antal imaamu

Wa ilal muntahaa rufi’ta kariiman

Wa ilal muntahaa rufi’ta kariiman wa sai’tan nidaa ‘alaykas salaam

Yaa kariimal akhlaaq yaa Rasuulallaah

Shallallaahu ‘alayka wa ‘alaa aalika wa ashhaabika ajma’iin

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu

duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu

duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik

Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu

Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah

Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu

Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi

Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur

Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu

dan engkau menjadi imam

Engkau diberangkatkan ke Sitratul Muntaha karena kemulianmu

dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu

Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah

Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.

INNALILLAHI WA INNA ILLAHI ROJI’UN

Posted: 18 September 2011 in 1

dimulai dari kebingungan memilih judul, untuk sementara dikosongi dahulu. kata demi kata terangkai membentuk kalimat,membentuk paragraf demi paragraf. ya ya ya,, masih mencoba berpikir menuangkan isi otak sampai tetes terakhir.

awal minggu ini dimulai dengan sedikit shock terapy, bagaimana tidak shock (sambil guling-guling tentunya,, hehe). waktu masih pagi, seperti biasa dimulai dengan acara mandi sambil nyanyi-nyanyi,, la,, la,, la,, dengan suara khas yang gak merdu blas tapi cukup buat telinga orang lain sakit. sampai acara mendi berakhir, semua masih berjalan di atas normal.

sampai pada saat harus keluar kamar mandi, depan pintu kamar berdiri adik kecilku, dengan suara bergetar berucap “mas, laptop karo hp ku ilang kabeh (kebetulan punya dua hp” *pake bahasa jawa tentunya*. hya,, dengan pose yang setengah telanjang (cuma pake handuk setengah tiang, tidak lupa nyengir tentunya,, hehe). dengan wajah tidak berdosa, berucap “ya uda, kalo uda ilang mau diapain coba”.

sejurus kemudian, aku mulai sadar. hehe,, dengan lagak sok bijak, kemudian aku menyarankan lapor polisi (karena aku uda apatis ma polisi, ini sebenarnya bukan saran yang baik karena gak akan mengubah apapun).

begitu sedikit ilustrasi tentang berita kehilangan yang kebetulan menimpah adik saya. yang saya tekankan di sini adalah bukan masalah kehilangannya tapi respon kita saat kehilangan itu menimpah kita. seringkali kita lupa dan terlalu berlebihan meresponnya.

kita sering tak sadar bahwa semua yang ada pada kita hanya titipan. innalillahi wa inna illahi rojiun,,

Mumpung masih berada di bulan yang penuh berkah ini ijinkan saya mengucapkan TAQOBBAL ALLAAHU MINNA WA MINKUM, SHIYAMANA WA SHIAYAMAKUM,, maaf lahir dan batin untuk segala khilaf.

sedikit mengulas tentang adanya perbedaan 1 syawal 1432H. saya sebagai umat islam, merasa ada yang salah dengan sistem yang dipakai di negara ini (dalam hal ini penentuan 1 syawal). bukannya saya tidak setuju dengan adanya perbedaan (yang menurut sebagian besar pemimpin negeri in adalah berkah dan anugrah), tapi dilihat dulu perbedaan tentang apa dan kerena apa perbedaan itu. dan selalu berlidung pada “Perbedaan itu indah, mari saling menghormati”.

perbedaan yang dimaklumi itu cuma ada di sistem demokrasi, yang dengan enaknya mengakomodir semua perbedaan tanpa menelaah terlebih dahulu kemaslahatannya, asal disetujui kebanyakan orang, maka itu dianggap suatu kebenaran. kita ini umat islam, mempunyai sistem dan aturan sendiri baik yang tersirat maupun yang tersurat. Allah SWT sudah menggariskan semua dalam Al-qura’an dan Sunnah Rosul. Seharusnya sebagai umat islam kita menjaga sistem itu bukan mengikuti sistem kafir (demokrasi).

islam tidak mengenal demokrasi, karena aturan adalah aturan, tidak bisa ditawar dan diganggu gugat. secara kasat mata saja, apabila suatu aturan dapat digonta-ganti maka tak akan ada kebenaran karena syarat benar adalah mutlak, bersifat menyeluruh dan dapat dibuktikan. yang terjadi di indonesia adalah penyesuaian, bukan kebenaran.

apa bedanya negara indonesia dengan umatnya nabi Ibrahim A.S? umat nabi ibrahim membuat patung kemudian disembah, negara indonesia, membuat aturan untuk dilaksanakan (ditaati) sendiri. Allah menciptakan langit dan bumi sudah membuat rule nya, dari awal sampai akhir, karena Allah adalah sebaik-baik pencipta. Dalam penciptaan manusia pun, Allah menyertakan manual book (Al-Qur’an), apabila kita meragukan manual book itu, maka secara otomatis kita juga meragukan Allah sebagai sang pencipta.

kita beranggapan bahwa Al-quran sudah tak relevan untuk diterapkan sebagai aturan maka kita berusaha membuat tandingannya berupa aturan-aturan yang sering dilandasi hawa nafsu. kita tak sadar, dengan penciptaan aturan-aturan itu, maka kita juga meragukan Allah. lalu, dimana kita menempatkan Allah?

Lakum diinukum waliyadin,,